Jumat, Desember 10, 2010

kerajaan sriwijaya

Awal Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

Kali ini Saya akan membagi cerita pada para kaskuser saya seputar kerajaan Sriwijaya yang jarang sekali dibahas di forum kesayangan kita ini. Hal itu dapat kita maklumi, mengingat cerita-cerita seputar Kerajaan Sriwijaya tidaklah mudah ditemukan sepreti kerajaan-kerajaan lainnya di Nusantara ini, begitu dengan kisah-kisah heroic dan kesaktian-kesaktian dari orang-orang Sriwijaya mulai dari raja hingga prajurit-prajurit yang perkasa dan gagah berani.
Bukan hanya itu saja, tulisan ini juga menceritakan pengaruh Islam dilingkungan Sriwijaya yang begitu kental dengan ajaran agama Budhanya.
Sriwijaya adalah sebuah kerajaan maritime di Sumatera Selatan yang pada masa kejayaannya menguasai hampir sebagian Nusantara, sehingga sering disebut-sebut sebagai Negara pertama di Nusantara. Bukti-bukti keberadaan kerajaan Sriwijaya daspat diketahui dari prastasi-prastasi yang ditemukan di daerah-daerah yang pernah menjadi wilayah Kerajaan Sriwijaya.
Prasastasi-prasastasi itu ditulis dengan menggunakan huruf Palawa dan berhasa Melayu Kuno. Prasasti itu diantaranya adalah Prastasi Kedukan Bukit ditemukan di tepian Sungai Talang dekat Palembang ber-angka tahun 682 M, Prastasi Talang Tuo ditemukan di daerah Talang Tuo sebelah barat Palembang dan tidak beranaka tahun. Prastasi Telaga Batu tidask berangka tahun dan ditemukan dipinggiran kota Palembang, Prastasi Kota Kapur yang ditemukan dekat sungai Menduk di Pulau Bangka dan berangka tahun 686 M juga ada ditemukan ditepian Sungai Pisang di Lampung Selatan dan tidak berangka tahun.
Selain Prasasti tersebut diatas, masih ada beberapa prasati lainnya yang menerangkan Kerajaan Sriwijaya. Prasasti-prasasti itu adalah Prasasti Ligor yang ditemukan di Pantai Timur Thailand yaitu Prasasti Nalanda dan Prasasti Tanjore di India. Sumber teramat penting lainnya diperoleh melalui catatan perjalanan seorang pendeta Budha dari China yang bernama I-Tsing.
Ia pernah mengunjungi Sriwijaya pada tahun 671 M dan tinggl selama enam bulan. Ia kembali lagi pada tahun 688 M dan tinggl selama 7 tahun. Selama di Sriwijaya, I-Tsing berhasil menerjemahkan beberapa buah kitab Budha dari bahasa Sansekerta ke dalam bahasa China.

Awal Berdirinya Dan Raja-Raja Yang Pernah Berkuasa Di Sriwijaya

Sriwijaya didirikan pada tahun 683 M oleh Dapunta Hyang. Ia menjadi raja pertamanya dengan gelar Dapunta Hyang Sri Jayanegara. Pada masa pemerintahannya, Sriwijaya mengalami masa keemasan. Jalur perdagangan antara Sriwijaya dan China berkembang pesat.
Dalam catatan Dinasty Tang dikatakan, bahwa pada abad ke-7, di Pantai Timur Sumatera Selatan telah berdiri kerajaan yang mereka sebut She-Li-Fo-She atau Sriwijaya. Semula Kerajaan Sriwijaya berpusat di Minangga Tamwan (tanah kelahiran Dapunta Hyang).
Kemudian Dapunta Hyang mengadakan sebuah perjalanan suci dengan sebuah kapal besar. Dalam perjalannya, pria berdarah India Mongolia ini membawa 200.000 orang tentara. Dapunta Hyang bersama pasukannya berhasil menaklukkan setiap wilayah yang disinggahinya kecuali Jawa Tengah.
Hal ini disebabkan karena pada masa itu, di Jawa Tengah ada sebuah Kerajaan yang bernama Kalingga (Holing) yang dipimpin seorang Ratu bernama Ratu Sima. Dapunta Hyang adalah teman baik dari Ratu Sima. Karena itulah Dapunta Hyang tidak berniat menguasai tanah Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
Dalam perjalanan suci itu pula, Dapunta Hyang beserta pasukannya menaklukkan Kerajaan Melayu, Kerajaan Jambi Hulu dan menjadika Pulau Bangka sebagai Pelabuhan Simpang Tiga, jalur pelayaran India-Indonesia-China. Setelah puas dengan masa kejayaannya, Dapunta Hyang memilih hidup mengasingkan diri sebagai pertapa dan konon Dapunta Hyang tidak pernah mati melainkan moksa menjadi seorang Resi.
Kejayaan Kerajaan Sriwijaya berlanjut pada kepemimpinan dari seorang perwaris tahata dan dia bernama Dharma Setu. Dharma Setu merupakan murid yang juga anak angkat dari Dapunta Hyang yang memilih untuk menjaga keperjakaannya, karena ia mempunya keyakinan kuat bahwa dengan menjaga keperjakaannya, kesaktiannya tidak akan berkurang melainkan bertambah.
Raja Dharma Setu terus mengembangkan sayap hingga ke Semenanjung Melayu. Hal ini dibuktikan dengan adanya pangkalan armada angkata laut Sriwijaya di Semenanjung Melayu tepatnya di daerah Ligor.
Pada masa pemerintahan Raja Dharma Setu, bala tentara Sriwijaya yang terkenal perkasa bukan hanya terdiri dari manusia saja melainkan para siluman-siluman yang juga turut menjadi angkatan perang dari bala tentara Sang Raja. Hingga saat ini pun tentara-tentara gaib tersebut tetap setia pada rajanya.
Sekitar tahun 850 M, di pulau Jawa (Jawa Dwipa) terjadi pemberontakan di dalam Kerajaan Mataram Kuno. Pemberontakan dipimpin oleh putera mahkota dari Raja Samaratungga yang bernama Balaputera Dewa. Akan tetap pemberontakan itu berhasil dipatahakan oleh Rakai Pikatan dan mau tak mau Balaputera Dewa harus melarikan diri.
Dipulau Sumatera (Swarna Dwipa) adalah tujuannya dan Kerajaan Sriwijaya masih pada masa kejayaannya hingga disegani kawan dan ditakuti lawan. Raja Dharma Setu yang ketika itu telah berusia lanjut mendengar kabar bahwa ada seorang pelarian dari Mataram Kuno yang ingin minta perlindungan dari negerinya.
Mengetahui orang itu adalah seorang putera mahkota, tentu saja dia menerima dengan tangan terbuka. Beliau juga melihat bakat terpendam dalam diri Balaputera Dewa yang membuatnya mengangkat murid dan juga sebagai anaknya sama seperti yang dilakukan Dapunta Hyang.
Setelah menguasai semua kesaktian dan ilmu kepemimpin oleh Raja Dharma Setu, Balaputera Dewa diangkat menjadi Raja Sriwijaya menggantikan dirinya. Raja Dharma Setu yang telah lanjut usia itu mengikuti jejak Sang Guru sekaligus ayah angkatnya untuk menjadi pertapa.
Pada masa pemerintahan Balaputera Dewa, Kerajaan Sriwijaya terus membentangkan lagi sayap kerajaannya. Bukan hanya perekonomian saja yang berkembang pesat namun juga bidang pendidikan. Pada masa pemerintahan Raja Balaputera Dewa, banyak putera-puteri Kerajaan Sriwijaya yang menuntut ilmu agama Budha di perguruan tinggi Nalanda di Benggala, India.
Tahun 860 M, raja dari kerajaan Pala di Benggala, India memberikan sebidang tanah pada Raja Balaputera. Diatas tanah itu didirikan sebuah biara oleh Raja Balaputera Dewa untuk tempat tinggal putera-puteri Sriwijaya yang menuntut ilmu disana. Banyaknya putera-puteri Sriwijaya yang menjadi ahli agama Budha membuat Sriwijaya menjadi pusat ilmu pengetahuan terutama ilmu pengetahuan agama Budha dan ilmu bahasa sansekerta.
Banyak pendeta dari Tibet dan China yang belajar disana. Ini dibuktikan dari sebuah berita China yang ditulis oleh I-Tsing. Masih menurut I-Tsing, hampir setiap harinya para pelajar/pendeta dari Tibet dan China berdatangan ke Sriwijaya. Kehadiran mereka semakin memperkaya keberadaan pengetahuan tentang agama Budha.
Para pelajar/pendeta dari negeri seberang itu melakukan penelitian dan mempelajari ilmu yang ada pada waktu itu. I-Tsing sempat menganjurkan para pendeta China yang ingin belajar ke India sebaiknya terlebih dahulu mendapatkan pelajaran di Sriwijaya selama dua atau tiga bulan.
Sebab di Sriwijaya ada pendeta Budha yang masyur dan telah menjelajah lima negeri di India untuk menambah ilmunya. Ia bernama Sakyakirti. Beliau adalah salah seorang maha guru agama Budha di Sriwijaya. Atas bantuan seorang guru besar, agama Budha dari India y ang bernama Dharmapala, perguruan di Sriwijaya mencapai kemajuan pesat.
Pada masa itu, Sriwijaya dikenal sebagai pusat perdagangan, pusat penyeberangan agama Budha, dan juga sebuah negara maritim yang makmur berkat jasa raja-rajanya. Hingga pada masa pemerintahannya, Raja Balaputera Dewa pun Sriwijaya tetap memperluas kembali wilayah kekuasaannya. Sriwijaya menganut sistem politik ekspansif (perluasan kekuasaan).
Pada awal abad ke-9, Raja Balaputera Dewa dapat memperluas wilayah Sriwijaya. Wilayah itu meliputi Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Malaysia, Singapura, dan Thailand Selatan. Dalam kepemimpinaan Raja Balaputera Dewa, wilayah kekuasaan Sriwijaya semakin luas dan armada-armada perangnya terutama angkatan lautnya menjadi sangat besar dan kuat.
Raja Balaputera Dewa merupakan satu-satunya yang mewariskan tahtanya pada keturunannya. Dari anak ke cucunya hingga ke cicitnya yang bernama Ratu Dewayani. Pada masa itu Ratu Dewayani baru beranjak remaja namun kepintarannya dalam sistem kepemerintahan tak perlu diragukan lag. Begitu juga kesaktiannya. Senjatanya berupa cakram emas sangat ditakuti lawan.
Untuk kedua kalinya, Sriwijaya tamu agung dari negeri seberang yaitu pulau Jawa. Tamu agung itu adalah seorang laki-laki gagah dan tampan. Beliau juga merupakan seorang bangsawan dari kerajaan di pulau Jawa.
Parameswara namanya, anak tertua dari Brewirabhumi yang merupakan seorang adipati dari Blambangan. Parameswara sengaja meninggalkan negerinya karena dirinya tak suka pada sifat ayahnya yang rakus akan kekuasaan.
Sang ayah menganggap dirinya paling pantas naik tahta kerajaan Majapahit dan ia sangat tidak terima ketika saudara lain ibunya yang bernama Kusumawardhani yang menjadi penguasaan di Majapahit.
Kedatangan Parameswara di Sriwijaya disambut baik oleh Ratu Dewayani dan tangan kanannya yang bernama Raden Sri Pakunalang yang merupakan panglima tertinggi di Kerajaan Sriwijaya. Hingga ahkhirnya Parameswara menjadi saudara angkat Raden Sri Pakunalang.
Parameswara tidak mempunyai jabatan apapun di Sriwijaya, namun dirinya membantu Raden Sri Pakunalang dalam menghadapi serangan-serangan dari luar terutama dari Kerajaan Cola yang dipimpin Raja Rajendra Cola Dewa. Prestasi Parameswara di medan pertempuran sungguh luar biasa.
Dengan segenap ilmu kesaktian dan semangat juangnya yang tinggi Parameswara berhasil membunuh panglima-panglima perang musuh. Terlebih ketika Parameswara menjadi murid sosok gaib Dapunta Hyang. Hingga akhirnya kerajaan Cola mengutus ksatria terhebatnya untuk duel dengan ksatria dari Sriwijaya.
Colamandala namanya, seorang putera mahkota dan ksatria terhebat disana. Sedangkan kerajaan Sriwijaya diwakilkan oleh ksatria baru mereka yaitu Parameswara. Duel sengit pun terjadi dua orang ksatriaa, tetapi di duel tersebut menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam bertarung.
Pertarungan yang penuh dengan benturan ilmu-ilmu kanuragan tingkat tinggi dan dimenangkan oleh Parameswara. Sesuai perjanjian maka Kerjaan Cola menghentikan serangannya terhadap Kerajaan Sriwijaya.
Nama Parameswara semakin harum. Setiap penjuru Sriwijaya mengenal Parameswara hingga akhirnya beliau menjadi Raja Sriwijaya dengan gelar Cudamaniwarmadewa yang diberikan oleh Dapunta Hyang.
Masa pemerintahan Raja Cudamaniwarmadewa diisi dengan perdamaian dan kemakmuran bagi rakyat Sriwijaya dibawah kepimpinannya. Sriwijaya kembali mengulang masa kejayaannya.
Kabar diangkatnya Parameswara menjadi Raja Sriwijaya terdengar sampai ke telinga ibunya yang masih menetap di Blambangan. Atas permintaan Parameswara, sang ibu akhirnya hijrah ke Sriwijaya serta adiknya yang bernama Raden Mas Kalirang. Parameswara merupakan anak yang berbakti pada ibunya. Walaupun sudah siap ke medan perang dengan pakaian perangnya, namun jika ibunya mengatakan "tidak" maka Parameswara mengurungkan niatnya.
Pada suatu ketika Raja Cudamaniwarmadewa sedang bertapa, tiba-tiba dirinya didatangi sosok gaib yang merupakan gurunya sendiri yaitu Dapunta Hyang.
"Hai, Parameswara! Ketahuilah sejak dahulu aku telah mengetahui bahwa ada agama terakhir dengan nabinya yang bernama Muhammad," ucap Dapunta Hyang.
"Maksud guru, saya harus memeluk agama itu?" Tanya Parameswara.
Dapunta Hyang tidak langsung menjawabnya, namun ia menunjukkan suatu arah yang tiba-tiba dari arah tersebut terlihat seberkas cahaya putih yang melesat cepat menuju Parameswara yang sedang duduk bersila. Setelah berhasil meraih cahaya yang sebenarnya berupa keris dari besi kuning itu barulah Dapunta Hyang berkata kembali.
"Parameswara, pada keris itu terdapat huruf arab gundul yang menceritakan tentang kebesaran Yang Maha Kuasa atas alam semesta ini. Kau telah mendapatkan Hidayah dari-Nya.."
Setelah kejadian itu, Parameswara sering bermimpi yang aneh. Dalam mimpinya, ia melihat kota Mekah dengan kebesaran-kebesaran Allah disana dan banyak hal-hal lainnya yang ia alami. Hingga pada suatu hari Dapunta Hyang kembali mendatangi Parameswara.
"Parameswara, mulai hari ini aku bukan lagi gurumu. Jodoh kita telah selesai," tutur Dapunta Hyang.
"Maksud guru?" Parameswara kebingungan.
"Pergilah ke pesisir Sungai Ogan. Disana kamu akan menemui seseorang yang telah menunggumu." Lanjut Dapunta Hyang.
"Siapa orang itu?" Tanya Parameswara penuh kebingungan.
"Seorang penyebar agama Islam dari Timur Tengah dan Beliau akan menjadi gurumu. Tapi ingat, jangan kau main-main dengannya karena ilmunya tak dapat ku lihat dengan mata bathinku, aku pun segan dengannya. Mengerti kau ?" Ucap tegas Dapunta Hyang.
"Mengerti, Raja Dapunta!" Jawab Parameswara.
Parameswara segera berangkat ke tempat yang dikatakan Dapunta Hyang, yakni pesisir Sungai Ogan. Tiba-tiba kedua matanya melihat sebuah gubuk dan hanya beberapa meter dari gubuk itu terlihat seorang kakek tua sedang sibuk membuat perahu. Parameswara segera mendekat dan bertanya pada orang tua itu.
"Orang tua, apa kau tahu tempat tinggal seorang yang berasal dari Timur Tengah?" Tanya Parameswara.
"Kau bertanya padaku?" Tanya orang tua itu.
"Tentu saja aku bertanya padamu!" Parameswara sudah mulai kesal.
"Dari penampilanmu, tentu kau bukan orang biasa. Tapi sayang kau tak punya sopan santu terhadap orang yang lebih tua. Lagi pula, buat apa kau mencari orang yang kau maksudkan itu?" Lanjut orang tua itu tetap penuh ketenangan.
"Lancang kau orang tua! Beraninya kau berbicara seperti itu di depan Raja Sriwijaya!" Berang Parameswara.
"Oooo.......ternyata kau Raja Sriwijaya. Maaf jika hamba berkata lancang. Hamba hanya orang biasa," orang tua itu menundukkan kepala memberikan hormat.
"Ya, benar! Aku Raja Cudamaniwarmadewa, Raja Sriwijaya!" Parameswara berkata dengan penuh percaya diri.
"Dau kau murid dari Dapunta Hyang?" Orang tua tersebut kembali bertanya.
"Darimana kau tahu?" Parameswara sungguh terkejut.
"Kau juga disuruh Dapunta Hyang untuk belajar agama Islam?" Lajut orang tua tersebut.
Parameswara sungguh terkejut. Dia tidak menyangka orang tua didepannya itu adalah orang yang dicari-carinya. Betapa malunya ia telah menyombongkan diri didepan orang yang diharapkan menjadi gurunya.
"Maafkan saya, Tuan! Saya bodoh sekali," tutur bijak orang otua yang mempunyai julukan Wali Putih.
Semenjak itu, Parameswara telah resmi menjadi murid dari Wali Putih yang juga telah meng-Islam-kan dirinya. Parameswara kini bernama Iskandar Zulkarnaen Alamsyah. Sebuah nama yang bernuansa Islam yang diberikan oleh Sang Guru.
Ia yang telah berganti namaa menjadi Iskandar Zulkarnaen Alamsyah itu menghabiskan hari-harinya untuk belajar agama Islam. Dan jejaknya diikuti oleh Raden Sri Pakunalang yang menjadi mualaf. Sejak saat itu, diantara mereka tidak ada batas raja dan panglimanya.
Dengan resminya Cudamaniwarmadewa menjadi muslim tentu saja membuat pro dan kontra dikalangan petinggi-petinggi istana. Para panglima perang seperti Pangling Bagus Karang, Panglima Bagus Sekuning, dan Panglima Tuan Junjungan mengikuti jejak raja menjadi mualaf.
Namun dikalangan menteri-menteri dan penasehat kerajaan mengecam tindakan sang raja, karena menurut mereka Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat Pendidikan Agama Budha. Demi menghindari perseturan dilingkungan kerajaan, maka sang raja melepaskan gelarnya sebagai Raja Sriwijaya bernama Cudamaniwarmadewa dan menegaskan kini namanya Iskandar Zurkanaen Alamsyah.
Bersama pengikut-pengikut setianya, pergi meninggalkan kerajaan. Baru saja beliau hendak melangkah melewati pintu gerbang, tiba-tiba seorang hulubalang kerajaan mencegat dan mencaci maki mereka. Hal itu tentu saja membuat murka mantan Raja Sriwijaya.
Dengan emosi yang memuncak, Iskandar Zulkarnaen Alamsyah menghentakkan kakinya ke bumi. Seketika itu juga alam seakan meluapkan amarahnya. Hujan badai, gempa bumi, kilat yang menyambar dan angin yang bertiup kencang tumpah menjadi satu ditambah meluapnya air laut yang meluluh lantakkan kota Sriwijaya.
Sebenarnya Iskandar Zulkarnaen Alamsyah sangat mencintai Sriwijaya. Namun apa boleh buat, dia tidak punya pilihan selain pergi meninggalkan Sriwijaya. Semenjak kejadian itu orang-orang Sriwijaya memanggilnya Raja Si Gentar Alam, yang artinya raja yang kesaktiannya mampu menggetarkan alam.
Iskandar Zulkarnaen Alamsyah atau Si Gentar Alam pergi meninggalkan kota Raja ke pesisir Malaka. Ternyata disana juga telah masuk dan berkembang agama Islam. Nantinya Si Gentar Alam dan pengikut setianya berjumpa dengan pelaut setempat yang bernama Hang Tuah dan mereka merebut wilayah itu dari Sriwijaya dan mendirikan sebuah kerajaan yang bernama Kesultanan Malaka.
Beliau mendirikan sebuah kesultanan yang bernama Kesultanan Malaka. Iskandar Zulkarnaen Alamsyah menjadi Raja pertama Kesultanan Malaka yang bergelar Sultan Iskandar Syah dan menikahi bangsawan setempat yang bernama Puteri Rambut Selaka.
Setelah ada penerus Sultan Iskandar Syah kembali ke Palembang. Kala itu Sriwijaya telah runtuh. Beilau bersama para pengikut setianya tinggal di sana hingga belia wafat dan dimakamkan di Bukit Siguntang (bukit yang tiba-tiba muncul setelah bencana alam di kota Sriwijaya).
Kembali ke masa Sriwijaya, setelah kepergian Iskandar Zulkarnaen Alamsyah, Kerajaan Sriwijaya mengalami kekosongan Tahta. Para menteri pemuka agama segera mengadakan pertemuan membahas siapa yang pantas menduduki tahta kerajaan setelah cukup lama berdiskusi mereka menganakt Sarjana Agama yang baru saja pulang dari India untuk menjadi Raja.
Nama asli beliau tidak diketahui. Maka resmilah beliau menjadi Raja Sriwijaya dengan gelar Raja Sri Sanggramawijayatunggawarman. Sayangnya, pada masa kepemimpinannya, Sriwijaya mengalami kemunduran. Banyak para pejabat yang koruptor dan menindas rakyat demi kepentingan mereka.
Hanya seorang panglima tertinggi serta bawahan-bawahannya saja yang masih setia dengan Sang Raja. Nama Panglima itu adalam Panglima Jairo. Kerapuhan Sriwijaya ternyata tercium oleh Kerajaan Cola di India. Kesempatan emas itu tidak dilepaskan oleh Raja dari Kerajaan Cola.
Mereka menguasai Sriwijaya secara besar-besaran. Serangan Kerajaan Cola membuat Sriwijaya semakin rapuh di tambah ekspedisi Pamalayu dari Kerajaan Singosari yang tiada henti sejak dulu hingga akhirnya Kerajaan Singasari sendiri runtuh.
Sriwijaya benar-benar runtuh ketika kerapuhan mereka ditambahi oleh pasukan Patih Gajah Mada dari Majapahit yang membuat Raja Sriwijaya berhasil ditawan. Namun hal itu tidak membuat Panglima Jairo mundur. Bersama para prajuritnya, Panglima Jairo terus berperang walaupun harus gugur di medan perang.

BUKIT SIGUNTANG

Bukit Siguntang merupakan salah satu tempat bersejarah bagi Kerajaan Sriwijaya khususnya pada pemerintahan Raja Cudamaniwarmadewa atau yang akrab disebut dengan nama Raja Si Gentar Alam.
Selain itu, Bukit Siguntang juga merupakan pusat kekuatan gaib di Sumetera Selatan. Pasalnya Bukit Siguntang adalah tempat Raja Si Gentar Alam memperdalam ilmu kesaktiannya dan juga merupakan tempat kesukaan Sang Raja. Begitu cintanya Raja Si Gentar Alam terhadap Bukit Siguntang, sehingga Sang Raja meminta dimakamkan di bukit tersebut.
Jika dirasakan dengan deteksi bathin kekuatan mistis di Bukit Siguntang begitu kuat. Hal itu karena di Bukit Siguntang tertanam benda-benda pusaka milik Sang Raja. Pusaka-pusaka itu antara lain keris Si Gentar Alam, tombak Si Gentar Alam, Panah Seribu Mata, dan juga harta peninggalan Sang Raja yang jumlahnya akan membuat mata siapapun menjadi terbelakan jika melihatnya.
Kata juru kunci Bukit Siguntang, pernah di bukit tersebut dijadikan ajang uji nyali oleh salah satu stasiun televisi swasta. Karena mereka tidak mengindahkan kata-kata sang juru kunci tersebut. Akhirnya terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan oleh kru dan si peserta uji nyali tersebut.
Menurut hasil dialog bathin dengan sosok gaib Raja Si Gentar Alam, bahwa harta karun miliknya itu mampu menutupi hutang-hutang negara ini. Namun tidak sembarang orang mampu menarik harta karun karena harta karun itu sudah ada yang "berhak".
Dan jika ada orang yang nekad untuk mengangkat/mencuri harta karun tersebut maka Sang Raja (juga keturunannya) tidak bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada pencurinya. Selain itu Bukit Siguntang juga cook sekali menjadi tempat untuk memperdalam ilmu kesaktian terutama ilmu kanuragan.
Sebab aura mistis Bukit Siguntang didominasi sepenuhnya oleh aura Raja Si Gentar Alam yang sama sekali tidak memiliki ilmu Pengasihan. Walaupun di bukit itu juga terdapat aura pengasihan dari sosok gaib Puteri Kembang Dadar yang merupakan anak angkat dari Raja Si Gentar Alam.
Namun satu hal yang perlu diingat, Bukit Siguntang memang diselimuti kabut atau aura mistis yang sangat kuat dan cocok untuk mendalami ilmu kesaktian, kiranya semua kembali berpulang kepada kehendak Allah SWT.

SUNGAI MUSI

Sungai Musi merupakan salah satu sungai terbesar di Sumatera Selatan. Sungai Musi juga menjadi pintu gerbang dan kebanggaan masyarakat kota Palembang. Selain itu Sungai Musi merupakan jalur perdagangan sejak zaman Kerajaan Sriwijaya hingga kini. Banyak warga Kota Palembang dan sekitarnya yang menggantungkan hidupnya di sungai yang membelah Kota Palembang itu.
Saat ini pemerintah Kota Palembang telah melakukan perubahaan besar terdapat keindahan sungai yang legendaris itu. Hal itu terbukti dari banyaknya dibangun tempat-tempat untuk bersantai di tepian sungai yang legendaris itu.
Hal itu terbukti dari banyaknya dibangun tempat-tempat untuk bersantai ditepian sungai itu. Kitapun dapat merasakan kedamaian dihati saat bersantai ditepian Sungai Musi. Selain itu, Sungai Musi juga terkenal akan keangkerannya.
Sungai tersebut dikuasai oleh sosok gaib yang namanya tak asing lagi bagi warga Kota Palemgbang. Sosok gaib itu bernama Raden Tokak. Raden Tokak yang berwujud buaya besar berwarna hitam itu merupakan bagian dari tentara gaib Kerajaan Sriwijaya.
Raden Tokak adalah anak dari Ratu Buaya yang bernama Ratu Sangklang yang berkuasa di Sungai Ogan, di desa Pemulutan, Ogan Komering Ilir. Raden Tokak juga saudara kandung dari Raden Kuning, sesosok buaya gaib yang besar dan berwarna kuning. Bedanya Raden Tokak adalah hasil dari perkawinan Ratu Sangklang dengan soerang manusia penganut ilmu buaya.
Pusat Kerajaan Raden Tokak berada tak jauh dari Jembatan Ampera. Berbeda dengan suadara kandungnya yang satu lagi bernama Raden Kedal. Raden Kedal adalah anak bungsung dari Ratu Sangklang, sosok Raden Kedal berupa buaya besar dan berwarna putih.
Raden Kedal beserta isterinya bermukim di bawah jembatan Musi Dua. Saat ini Raden Kedal mendampingi keturunan Raja Si Gentar Alam. Selain dihuni oleh buaya-buaya gaib, Sungai Musi mempunyai cerita yang tak kalah serunya. Sungai Musi adalah tempat bertapanya Raja Pertama kerajaan Sriwijaya yang bernama Dapunta Hyang.
Raja Dapunta Hyang menjadi Sungai Musi tempat bertapanya untuk memperdalam ilmu kesaktian. Hebatnya lagi, Raja Dapunta Hyang bertapa bukan seperti Tapa Kumkum yang hanya berendam di sungai, melainkan tapa yang dilakukan Raja Dapunta Hyang dilakukan di dasar sungai yang dalamnya tidak hanya sekedar lima sampai sepuluh meter saja.

SUNGAI OGAN

Sama seperti Sungai Musi, Sungai Ogan juga memiliki cerita seputar Kerajaan Sriwijaya. Sungai Ogan memiliki cerita seputar kerajaan Sriwijaya. Sungai Ogan merupakan tempat bersandarnya kapal-kapal perang dan kapal-kapal angkut tentara Kerajaan Sriwijaya.
Tepian Sungai Ogan menjadi tempat pelatihan bagi para tentara Kerajaan Sriwijaya yang gagah perkasa. Sungai Ogan kini dikuasai oleh Raden Kuning yang menggantikan ibunya yang bernama Ratu Sangklang, semenjak sang ibu mendampingi keturunan Raja Si Gentar Alam.
Penghuni-penghuni gaib Sungai Ogan, rata-rata telah memeluk agama Islam. Karena Sungai Ogan merupakan tempat berlabuhnya para Walilullah dari Baghdad pada umum ya yang menyebarkan agama Islam di bumi Sriwijaya. Para walilullah penyebar agama Islam dari Timur Tengah tersebut rata-rata bermukim di tepian Sungai Ogan.
Konon penyebaran agama Islam di Bumi Sriwijaya berpusat di tepian Sungai Ogan. Para walilullah tersebut membangun pemukiman yang akhirnya menjadi sebuah desa yang kini bernama Desa Pemulutan.

PENINGGALAN-PENINGGALAN SEJARAH

Kerajaan Sriwijaya yang didirikan pada tahun 638 M oleh Dapunta Hyang telah mengenal seni ukir dan pahat. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang berupa prasasti-prasasti dan patung-patung yang bernuansa bercorak agama Budha.
Raja Sriwijaya yang gemar akan seni ukir dan pahat adalah Raja Balaputeradewa. Terbukti dari hampir setiap prasasti dan patung-patung yang ditemukan merupakan peninggalan atau dibuat pada masa Raja Balaputeradewa.
Dari hasil dialog batin dengan Raja Balaputeradewa, diketahui bahwa sosok gaib Sang Raja masih sering mengunjungi peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya pada masa dirinya berkuasa.
Berbeda dengan Raja Si Gentar Alam. Beliau lebih suka dengan alam. Maka tak heran jika peninggalan-peninggalan beliau berupa ukiran-ukiran yang konon dibuatnya dengan ilmu kesaktiannya dengan menghentakkan kakinya ke bumi. Bukit-bukit itu antara lain Bukit Siguntang di kota Palembang, Bukit Saiyak di Ogan Komering Ilir, dan Bukit Jempol di Lahat.
Lain raja, lain pula kegemarannya. Raja Dapunta Hyang tidak begitu banyak meninggalkan prasasti-prasasti ataupun peninggalan-peninggalan lainnya. Itu disebabkan karena semasa pemerintahannya, Dapunta Hyang lebih suka menjajah negeri-negeri di sekitar kerajaannya.
Yah, perang memang suatu kegemarannya dan prestasinya juga mengagumkan, Dapunta Hyang belum pernah merasakan kekalahan di medan perang.

Semoga bermanfaat dan tetap melestarikan kebuadayaan kita yang tersebar di seluruh nusantara... Amin

10 orang teraneh

10 orang teraneh
[quote=]1 - Thai Ngoc: Tidak Tidur selama tiga Dekade
Spoiler for gambar
undefined

Thai Ngoc, 64, mengaktakan bahwa ia tidak bisa tidur setelah menderita demam pada 1973, dan sudah menjalani 11.700 malam tanpa tidur. "Saya tidak tahu, insomnia ini apakah mengganggu kesehatan saya atau tidak, tapi yang jelas saya btetap sehat dan dapat bertani secara normal seperti yang lain," kata Ngoc. Ia diketahui sering membawa kantong pupuk seberat 50Kg sejauh 4 Km setiap paginya. Dokter juga menyatakan bahwa ia sehat dan hanya menyatakan Ngoc menderita gangguan ringan pada fungsi hatinya. Selama tiga bulan pertama ia tidak tidur, ia menggali dua lubang besar yang digunakannya sebagai kolam ikan.


2 - Sanju Bhagat: Saudara kembarnya hidup di perutnya.
Spoiler for gambar
undefined

Perut Sanju pernah sedemikan menggelembung sampai disangka hamil dan dia mengalami kesusahan bernapas. Sanju tinggal di kota Nagpur, India. Ketika menjalani operasi, Mehta, dokter yang mengoperasinya terkejut pada saat mengambil apa yang dianggap sebagai "tumor". "Tungkai satu keluar, lalu tungkai berikutnya, dan tungkai berikutnya, mulut, rambut". Sanju bagaikan melahirkan, sebenarnya Mehta mengangkat tubuh kembaran Sanju dari perutnya. Sanju sebenarnya mengalami satu kondisi yang sangat langka: fetus in fetu, yaitu saudara kembar yang terperangkan di dalam tubuh saudara satunya. Kembaran yang terperangkap akan mampu hidup sebagai parasit, bahkan dengan mengembangkan jaringan seperti ari2, ia akan menangkap makanan dari tubuh kembarannya, sampai si kembaran yang terperangkap tumbuh membesar sehingga mulai membahayakan tubuh induknya, dan di titik ini biasanya dokter akan mulai bertindak

3 - Shoichi Yokoi: bersembunyi selama 28 tahun setelah PD II
Spoiler for gambar
undefined

Soichi adalah prajurit, yang menjadi tentara Kekaisaran Jepang mulai 1941 dan dikirimkan ke Guam. PAda 1944, pada saat tentara Amerika menaklukkan pulau tersebut, Soichi bersembunyi.
Pada 24 Januari 1972, Soichi ditemukan oleh dua orang penghuni pulau. Setelah 28 tahun bersembunyi di gua2 di hutan, ia takut keluar dari persembunyiannya, bahkan setelah menemukan selebaran bahwa PD II sudah berakhir. "Rasanya malu sekali saya kembali hidup2," katanya pada saat kembali ke Jepang, dengan membawa senjata berkaratnya.


4 - Mehran: Hidup di Bandara sejak 1988
Spoiler for gambar
undefined

Spoiler for gambar
undefined

Mehran Karimi Nasseri, adalah pelarian dari Iran yang hidup di Terminal Keberangkatan Satu di Bandara Charles de Gaulle semenjak 8 Agustus 1988. Setelah ia ditangkap, dipenjarakan dan di buang dari negaranya, ia memohon perlindungan dari berbagai negara di Eropa tanpa hasil. Naserri adalah inspirasi untuk film The Terminal, Naserri tinggal di lorong restoran di lantai terbawah di terminal tersebut. Penampilannya yang mirip seperti pelancong dengan kereta dan tas membuatnya tidak terlalu dihiraukan orang, tapi ia tidak bisa meninggalkan terminal begitu saja, karena hampir semua orang di bandara mengenalinya.

5 - Matayoshi Mitsuo: Yesus asal Jepang.
Spoiler for gambar
undefined

Matayoshi Mitsuo adalah seorang Politis Jepang yang yakin bahwa dia adalah Tuhan dan Kristus. Menurut programnya ia akan membawa Penghakiman Terakhir Kristus dengan cara yang persis dapat diterima oleh sistem politik Jepang. Langkah pertamanya sebagai Juru Selamat adalah menduduki posisi Perdana Mentri Jepang. Kemudian dia akan mereformasi masyarakat Jepang, lalu PBB akan menawarkan kursi Sekjen kepadanya. Lalu Matayoshi akan memerintah dunia dengan otoritas di tangannya, tidak hanya sebagai pemerintah agamis, tapi juga sebagai pemerintah politis. Ia berkali kali ikut serta dalam pemilihan Perdana Mentri tapi belum pernah menang. Ia terkenal karena kampanye ekstentrisnya yang mengajak para musuhnya untuk melakukan hara kiri


6 - Lal Bihari: Orang yang Paling LAMA RESMI Meninggal
Spoiler for gambar

Lal Bihari (1961) adalah petani dari Uttar Pradesh, India, yang dinyatakan resmi meninggal pada 1976 sampai 1994. Ia mendirikan Mritak Sangh atau Asosiasi orang Meninggal di Uttar Pradesh, India. Ia melawan birokrasi Pemerintah India agar dapat dinyatakan masih hidup selama 18 tahun.
Ketika Lal berusaha memohon pinjaman kepada bank pada 1976, permohonannya ditolak karena statusnya ternyata dinyatakan meninggal. Paman Lal menyogok petugas untuk menyatakan bahwa ia sudah meninggal sehingga pamannya dapat menguasai tanah Lal. Lal menemui bahwa setidaknya ada 100 orang yang dinyatakan meninggal seperti dia dan akhirnya ia mendirikan Mritak Sangh. Ia dan anggotanya adalah orang yang menghadapi bahaya dibunuh karena ada orang yang menginginkan tanah milik mereka. Mritak Sangh sekarang beranggota lebih dari 20.000 orang di seluruh India. Pada 2004, mereka berhasil menyatakan kembali 4 orang anggota mereka resmi masih hidup. Dan ia sedang mengincar kursi Parlemen.


7 - David Icke: Juru Selamat kita dari Humanoid Reptil (reptil seperti manusia)
Spoiler for gambar
undefined

David Icke, adalah mantan pemain American Footbal, dan juga presenter TV BBC, juga merupakan juru bicara British Green Party. Semenjak 1990, ia mulai menjadi "Peneliti apa dan siapa yang sebenarnya memerintah dunia: para reptil."
David hanya mau mengenakan baju berwarna torquise dan percaya bahwa dunia dipimpin oleh suatu kelompok yang disebut: The Elite, kelompok Humanoid Reptil yang dikenal di jaman dulu sebagai Persaudaraan Babilon, dan banyak orang terkenal yang merupakan hasil keturunan mereka, seperti George W. Bush, Queen Elizabeth II, dan Kris Kristofferson. Ia percaya bahwa keturunan reptil ini banyak melakukan pelecehan terhadap anak dan praktek setanisme. Ia menulis 15 buku yang menjelaskan pandangannya. Ia menerima tepuk tangan luar biasa setelah berpidato selama 5 jam di hadapan mahasiswa di Universitas Toronto pada tahun 1999.


8 - David Allen Bawden: Paus Pilihan Sendiri, Paus Michael I
Spoiler for gambar

David Allen Bawden (1959), adalah warga Amerika yang dipilih menjadi "Paus Michael I" oleh enam orang Conclav atau post-Sedevacantist Catholics, dengan mengatakan bahwa 6 Paus sebelum ini tidak sah karena semuanya adalah modernis.
post-Sedevacantist Catholics beranggapan bahwa jika para Kardinal tidak dapet memilih Paus yang sah, maka umat biasa dapat memilih, karena adanya prinsip Epikeia (kesamaan). Berdasarkan hal ini, maka David Bawden dipilih menjadi paus oleh enam orang pada 1990 (termasuk dirinya sendiri dan kedua orang tuanya, dan sampai sekarang masih memerintah

9 - Dr. Nakamatsu: Memfoto dan menganalisa semua makanannya selama 34 tahun.
Spoiler for gambar
undefined

Yoshiro Nakamatsu June 26, 1928, adalah seorang penemu dari Jepang dan memegang lebih dari 3000 paten, termasuk disket lama yang kita gunakna. Ia menerima Hadiah Nobel 2005 untuk Nutrisi, karena ia memfoto dan menganalisa semua makanan yang ia konsumsi selama 34 tahun (dan masih terus berjalan). Nakamatsu berencana untuk hidup sampai 140 tahun!


10 - Mr. Michel Lotito: Tuan Pemakan Segala
Spoiler for gambar

Spoiler for gambar
undefined

Michel Lotito (1950), penghibur serba bisa dari Prancis,dilahirkan di Grenobel dan terkenal atas kemampuannya untuk memakan barang yang tidak dapat dicerna, dan membuatnya dikenal sebagai Monsieur Mangetout (tuan Pemakan Segala)
Penampilan Lotito termasuk dalam mengkonsumsi logam, kaca, karet dan lain sebagainya dari beberapa barang seperti sepeda, tv, pesawat Cessna 150, dan beberapa barang yang di bongkar dan dipotong kecil2 untuk kemudian ditelan. Pesawat Cessna 150 butuh dua tahun untuk sepenuhnya dimakan, mulai 1978 sampai 1980. Ia mulai makan barang2 aneh semenjak kecil dan mulai makan untuk hiburan mulai 1966. Ia jarang mengalami sakit akibat makanan yang dikonsumsinya, bahkan makan makanan yang dianggap beracun. Diperkirakan semenjak 1959 sampai 1997, Lotito telah makan 9 ton logam.[/quote]

lukisan terindah

Inilah Lukisan Padi TerIndah di Dunia
kira2 gimana ya cara bikin lukisan dari padi ini...suerrrrr keren banget

undefined

undefined

undefined

undefined

undefined

10 mobil termahal

Mobil termahal di dunia tahun 2009-2010......cekidot gan

Most Expensive Cars In The World: Top 10 List 2009-2010
Quote:


World's Most Expensive Cars

What is the most expensive car in the world? The 1931 Bugatti Royale Kellner Coupe was sold for $8,700,000 in 1987. However, that car and many alike will not be included in this list because it is not available on the market today. It is hard to imagine someone would actually spend 8 million dollars on a car instead of using it for something more productive. However, if you have the money and the opportunity, you will definitely spend a small fraction of it to place a few of these supercars in your garage. Here are the 10 most expensive production cars on the market.

1. Bugatti Veyron $1,700,000. This is by far the most expensive street legal car available on the market today. It is the fastest accelerating car reaching 0-60 in 2.6 seconds. It claims to be the fastest car with a top speed of 253 mph+. However, the title for the fastest car goes to the SSC Ultimate Aero which exceed 253 mph pushing this car to 2nd place for the fastest car.
undefined

2. Lamborghini Reventon $1,600,000. The most powerful and the most expensive Lamborghini ever built is the second on the list. It takes 3.3 seconds to reach 60 mph and it has a top speed of 211 mph. Its rarity (limited to 20) and slick design are the reasons why it is so expensive and costly to own.
undefined

3. McLaren F1 $970,000. In 1994, the McLaren F1 was the fastest and most expensive car. Even though it was built 15 years ago, it has an unbelievable top speed of 240 mph and reaching 60 mph in 3.2 seconds. Even as of today, the McLaren F1 is still top on the list and it outperformed many other supercars.
undefined

4. Ferrari Enzo $670,000. The most known supercar ever built. The Enzo has a top speed of 217 mph and reaching 60 mph in 3.4 seconds. Only 400 units were produced and it is currently being sold for over $1,000,000 at auctions.
undefined

5. Pagani Zonda C12 F $667,321. Produced by a small independent company in Italy, the Pagani Zonda C12 F is the 5th fastest car in the world. It promises to delivery a top speed of 215 mph+ and it can reach 0-60 in 3.5 seconds.
undefined

6. SSC Ultimate Aero $654,400. Don't let the price tag fool you, the 6th most expensive car is actually the fastest street legal car in the world with a top speed of 257 mph+ and reaching 0-60 in 2.7 seconds. This baby cost nearly half as much as the Bugatti Veyron, yet has enough power to top the most expensive car in a speed race. It is estimated that only 25 of this exact model will ever be produced.
undefined

7. Saleen S7 Twin Turbo $555,000. The first true American production certified supercar, this cowboy is also rank 3rd for the fastest car in the world. It has a top speed of 248 mph+ and it can reach 0-60 in 3.2 seconds. If you are a true American patriot, you can be proud to show off this car.
undefined

8. Koenigsegg CCX $545,568. Swedish made, the Koenigsegg is fighting hard to become the fastest car in the world. Currently, it is the 4th fastest car in the world with a top speed of 245 mph+, the car manufacture Koenigsegg is not giving up and will continue to try and produce the fastest car. Good luck with that!
undefined

9. Mercedes Benz SLR McLaren Roadster $495,000. A GT supercar, the SLR McLaren is the fastest automatic transmission car in the world with a top speed of 206 mph+ and reaching 60 mph in 3.8 seconds. It is a luxurious convertible with a really powerful engine, which results in outstanding performances and style.
undefined


10. Porsche Carrera GT $440,000. A supercar with dynamic stability control and a top speed of 205 mph+ and it can reach 0-60 in 3.9 seconds. The Porsche Carrera GT applies the absolute calibers of a true racing car to offer an unprecedented driving feeling on the road.
undefined